Pada Hari Selasa 7 September 2021, bertempat di Aula Lantai III Gedung B, BPPKAD Kabupaten Banjarnegara, telah dilaksanakan Launching Bersama atas Aksi Perubahan Kinerja Organisasi yang dilaksanakan oleh 4 Peserta Pelatihan Kepemimpinan Adinistrator dari BPPKAD Kabupaten Banjarnegara.
Aksi Perubahan yang dilaunching oleh Sekertaris Daerah Kabupaten Banjarnegara tersebut, dihadiri oleh Kepala BPPKAD , Kepala  Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Banjarnegara, PImpinan Bank Jateng, serta Sekretaris SKPD, Para Kabid dan Kasi serta Kasubag di Lingkungan BPPKAD.
Dalam cara Launching yang dibawakan acaranya oleh Dhieva Bunga Cintya Dewi, Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara Drs. Indarto MSi. Melaunching empat Inovasi , yaitu GUSTADA, TAPELKUDA, VBO dan SIDITA, yang kesemuanya bertujuan untuk memacu peningkatan kinerja pengelolaan keuangan dan aset daerah. Launching ditandai dengan pemotongan tumpeng dan penandatangan dan penyerahan  Piagam Pernyataan Launching kepada peserta PKA. Selesai launcing , dilanjutkan dengan pemaparan aksi perubahan oleh peserta PKA dari BPPKAD.
Adapun pejabat struktural yang tampil menyajikan paparan adalah Pawit Setianto, SP., M.T selaku Kabid Aset Daerah. Aksi Perubahan yang disebut “GUSTADA†(Kolaborasi Percepatan Tata Kelola Pengamanan dan Penatausahaan Aset Tanah dan Bangunan Melalui Gugus Tugas Aset Daerah). Dalam paparannya, Pawit menjelaskan, GUSTADA bertujuan membantu proses pemberkasan usulan pensertifikatan tanah dalam memberikan informasi asal-usul tanah, penunjukan batas tanah, mendampingi tim percepatan pensertifikatan tanah, melakukan pemasangan tanda batas (pathok), membantu pencatatan dan penatausahaan tanah.
Sementara itu, Sri Handono Basuki, SE., M.Si, Kabid Akuntansi dan Pengolahan Data) dengan judul aksi perubahan (Membangun Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah Melalui “TAPEL KUDA†pada Pemerintah Kabupaten Banjarnegara) menjelaskan bahwa “TAPEL KUDA†merupakan inovasi dalam bentuk penyusunan regulasi berupa Peraturan Bupati  untuk mengatur tata kelola pendapatan dan belanja yang dilaksanakan tidak melalui RKUD. Yang dimaksud yaitu pendapatan dan belanja dana BOS, pendapatan dan belanja BLUD Puskesmas, Labkesda dan RSUD, pendapatan dan belanja dana desa serta pendapatan yang berupa hibah aset yang diterima oleh SKPD.
Adapun inovasi VBO (Beradaptasi Dengan Pandemi; Membangun Akuntabilitas dan Transparansi Anggaran Melalui Virtual Budget Office) yang digagas oleh Aditya Agus Satria, SE. M.Ec.Dev., MA, Ak, CA (Kabid Anggaran BPPKAD), merupakan sebuah aplikasi yang digunakan dalam penyusunan anggaran melalui ruang maya. Kemajuan teknologi informasi sangat mendukung terwujudnya penyajian dokumen keuangan yang ringkas dan komprehensif, sehingga tercipta efektivitas dan efisiensi.
Sementara itu Eka Priyanto, SE., M.Si (Kabid Perbendaharaan dan Kas Daerah) dengan Aksi Perubahan Digitalisasi Transaski Belanja guna Akselerasi Pelayanan Perbendaharaan yang Efektif, Efisien dan Akuntabel (SIDITA), memaparkan bahwa SIDITA merupakan aplikasi yang disiapkan oleh BPPKAD untuk pengiriman dokumen pencairan secara online dari skpd selaku unit pengelolaan keuangan, dan tidak diperlukan lagi pengiriman dokumen secara fisik. dengan adanya SIDITA dapat membatasi mobilitas aparatur pengelola keuangan dalam proses pencairan dana dan sekaligus dapat mewujudkan efisiensi belanja operasional.
Dalam sambutannya Sekda Banjarnegara Drs. Indarto M. Si memberikan apresiasi tinggi terhadap empat inovasi atau aksi perubahan tersebut. Indarto berharap aksi perubahan yang dicanangkan tersebut bisa dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan.. Bukan hanya dilaksanakan pada jangka pendek , melainkan berlanjut pada jangka panjang , tentu disertai dengan pengembangan inovasi.
“Dalam kesempatan yang baik ini, kami juga mendorong kepada pimpinan OPD melalui para sekretarisnya untuk senantiasa konsisten mendukung aksi perubahan kinerja yang dilaksanakan oleh 4 peserta, dalam rangka peningkatan kinerja pengelolaan keuangan, pendapatan dan aset daerah, baik pada skpd maupun pada pemerintah kabupaten banjarnegara,†katanya.
Lebih jauh disinggung bahwa inovasi GUSTADA dan TAPELKUDA dilaksanakan antara lain dalam rangka menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK RI. Sedangkan inovasi SIDITA dan VBO untuk efisiensi dan efektivitas penganggaran dan penatausahaan keuangan pada masa pandemi. Sehingga pada saatnya pandemi telah berakhir, akan menjadi budaya kerja baru birokrasi yang efektif dan efisien.